Menyediakan kambing untuk Aqiqah, Siap memotong, memasak, menyalurkan dan mengantar sampai tujuan

DAFTAR HARGA

Type

Harga Kambing

Biaya Masak/ekor
(2 menu)

Hasil Masakan

Sate

Gulai

A

Rp 1.000.000

Rp 350.000

225 tusuk

60 porsi

B

Rp 1.250.000

Rp 350.000

250 tusuk

70 porsi

C

Rp 1.500.000

Rp 350.000

300 tusuk

80 porsi

D

Rp 1.750.000

Rp 350.000

350 tusuk

90 porsi

E

Rp 2.000.000

Rp 350.000

400 tusuk

110 porsi

* Menu masakan bisa diusulkan sesuai selera anda


Kelebihan yang kami berikan

1. GRATIS : Antar & potong (Semarang dan sekitarnya)

2. Kambing potong sehat sesuai syariat

3. Siap membantu menyalurkan ke panti asuhan atau yayasan yang di tunjuk

4. Dokumentasi bila di perlukan

5. Pembayaran lunas setelah barang di terima, uang muka 50 %

6. menu masakan bisa sate, gule, tengkleng, empal, tongseng dll

Sabtu, 29 Juni 2013

TUGAS BAPAK SAAT ( PENTING) MENGHADAPI KELAHIRAN SEORANG BAYI

Ajaran Islam Menghadapi Kelahiran Seorang Bayi Cetak E-mail
Ditulis oleh Dewan Asatidz   
Tanya:
Saya ingin bertanya tentang kewajiban seorang calon orang tua yang Insya Allah akan mendapatkan seorang anak.
1. Sewaktu istri akan melahirkan, apa yang sebaiknya dilakukan oleh calon bapaknya?
2. Setelah anak lahir di dunia (dan Insya Allah istri & anaknya dalam keadaan selamat juga sehat wal'afiat), apa saja yang disunnahkan oleh Rasullulah?

Gaffar

Jawab:
Dalam menghadapi perubahan-perubahan kehidupan dunia yang demikian pesat, tidak hanya kita yang perlu mempersiapkan bekal mental-spiritual, agar tidak tergelincir dalam dosa dan kebutaan hati, lebih-lebih lagi adalah generasi yang lebih muda, yang akan menghadapi perubahan-perubahan yang lebih cepat lagi. Pendidikan, pengajaran dan praktek agama yang mengisi rohani dapat kita rasakan pentingnya. Untuk itu ajaran-ajaran Islam telah mempersiapkan berbagai perangkat, di antaranya adalah pendidikan dan praktek agama sejak bayi dilahirkan.

1. Seorang calon ayah atau ibu amat was-was menunggu kelahiran bayinya. Pada sat-saat seperti itu mereka berdoa sebagaimana Nabi Zakaria (Ali Imran 38) "Tuhanku, karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sungguh Engkau Maha Mendengar permohonan."

2. Dan saat tiba waktunya sang bayi lahir, terurailah senyum tawa, menyaksikan sang bayi yang lucu, yang baru lahir dan ibu bayi yang selamat. Tak lupa diucapkan "alhamdulillah" sebagai rasa syukur ke hadirat Allah.

3. Sejak saat itu pendidikan dan praktek agama bagi sang bayi dimulai. Dengan penuh sigap sang ayah mengumandangkan azan di telinga kanan dan iqamah (qamat) di telinga kiri. Agar kalimat-kalimat tauhidlah yang pertama-tama ia dengar, sehingga pada akhir hayatnya kalimat kalimat itu pulalah yang akan ia dengar dan ia ucapkan.

4. Pada hari ketujuh sebagai ungkapan rasa syukur dan sebagai bekal bagi sang bayi dilaksanakan upacara "aqiqah". Ia merupakan kesaksian dari anggota masyarakat atas kehadirannya dan penerimaan mereka. Ia merupakan isyarat dan harapan bahwa sang bayi nantinya siap untuk berkorban dan memberi manfaat bagi masyarakatnya.

Upacara "aqiqah" sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw adalah:
"Kul-lu ghulأ¢min rahأ®natum bi 'aqأ®qatih, tudzbahu 'anhu yauma sأ¢-bi-'ih, wa yusam-mأ¢ fأ®h, wa yuhlaqu ra’sah." (H.R.Lima)
Artinya:
"Setiap anak tergadai pada aqiqahnya, dilakukan dengan menyembelih (ternak) pada hari ke tujuh, diberikan namanya dan dipotong rambutnya."

Kata "aqiqah" berarti memotong, karena pada saat itu dipotong ternak untuk jamuan dan dipotong rambut sang bayi. Hukum melaksanakan "aqiqah" adalah sunnah muakkadah, atau sunnah yang kuat. Kata tergadai dalam hadits tadi diartikan oleh Imam Ahmad bin Hambal sebagai, "orangtua tidak mendapatkan syafaat dari anaknya sampai dilaksanakan "aqiqah" untuknya". Sehingga upacara "aqiqah" menurut para ulama dapat dilaksanakan sampai anak menjadi besar atau baligh.

Jumlah ternak yang dipotong, dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan seekor untuk anak perempuan. Kambing yang sudah berumur setahun, yang sehat, yang tidak cacat, dengan harapan agar sang anak sehat dan tidak cacat, dan diniatkan dipotong untuk kurban sang bayi. Daging kambing disunnahkan untuk dimasak dengan dicampur bumbu yang manis, dengan harapan sang anak tumbuh dengan akhlaq yang elok. Lalu dihidangkan kepada para undangan. Hanya bagian kakinya, disunnahkan untuk diberikan pada sang bidan yang ikut melahirkan sang anak.

Rambut sang bayi dipotong gundul dan disunnahkan untuk memberikan sedekah seberat timbangan rambut tadi dengan emas atau perak. Sang bayi juga diberi makanan yang manis, kurma yang dihaluskan, dengan harapan akan menjadi anak yang manis dan generasi penerus yang melaksanakan kebajikan.

5. Sang bayi juga diberi nama yang baik. Dalam sebuah hadits disebutkan:
"Min haq-qil waladi 'alal wأ¢lid, ay-yuhsina adabahu wa yuhsinasmah"
"Merupakan sebagian dari hak seorang anak atas orangtuanya adalah mendidiknya dengan baik dan memberikan nama yang baik."

Perlu kami garis bawahi di sini tentang pemberian nama. Nama yang terbaik bagi seorang bayi laki-laki adalah Abdullah dan Abdurrahman. Setelah itu nama para rasul, nabi, malaikat, orang-orang yang salih dan yang memiliki arti yang baik. Semua itu dengan harapan bahwa sang bayi nantinya akan tumbuh dengan menjadikan namanya sebagai referensi. Kalau namanya Abdullah, maka ketika ia hendak berbuat tak baik, dan tak sengaja dipanggil, ia akan teringat peraturan-peraturan Allah, dan tak jadi berbuat aniaya. Dan begitulah seterusnya.

Pada masa ini, banyak orangtua yang melupakan kewajiban ini, yang merupakan hak dari sang anak. Diambilnya nama dengan tidak memakai referensi "shalih". Bahkan sebagian memberi nama anaknya mengikuti kemarahan hatinya. Maka tidaklah juga dapat disalahkan sang anak ketika besar bukan referensi "shalih" yang digunakan. Karena sang anak tidak mendapatkan haknya, maka lupalah ia akan kewajibannya. Pada akhirnya orangtualah yang kewalahan.

Dijawab oleh: Ustadz Muhammad Taufiq Prabowo
Dewan Asaatidz Pesantren Virtual

Persiapan persalinan dan kelahiran bayi


KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL-Persiapan Kelahiran Bayi Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi. Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu. Ada 5 komponen penting dalam rencana kehamilan : Langkah I : Membuat rencana persalinan Idealnya setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan. Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut : 1. Tempat persalinan 2. Memilih tenaga kesehatan terlatih 3. Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut 4. Bagaimana transportasi ke tempat persalinan 5. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara 6. mengumpulkan biaya tersebut 7. Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada Langkah II : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada. Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan : 1. Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ? 2. Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ? Langkah III : Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu, jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera di rujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini : 1. Dimana ibu akan bersalin (Desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit) 2. Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan 3. Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial Langkah IV : Membuat rencana/pola menabung Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang diperlukan. Langkah V : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang seperti pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya untuk persiapan persalinan.

AQIQAH SEMARANG

Rosulullah Saw bersabda:

  • Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan  hilangkanlah semua gangguan darinya (Buchori).
  • Semua Anak bayi tergadaikan dengan Aqiqahnya, yang pada hari ke tujuh disembelih hewan (kambing), di beri nama dan dicukur rambutnya (Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah & Ahmad).
  • Bayi laki-laki di aqiqahi dengan dua kambing yang sama, dan bayi perempuan satu kambing (Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah & Ahmad).
  • Cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak kepada orang miskin seberat timbangan rambutnya (Ahmad, Thabrani dan Al-Baihaqi)
Hadist Anas :
  • Seseorang yang tidak di aqiqahi pada masa kecilnya maka boleh melakukanya sendiri setelah dewasa. “Rosulullah mengaqiqahi dirinya sendiri setelah beliau diangkat menjadi Nabi” (HR. Abu Rozak dan Abu Syaikh).
Firman Allah SWT :
  • ...Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan Taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sunguh Allah sangat berat siksaNya(Al Maidah:2)
Ayat dan Hadist di ataslah yang melandasi kami Aqiqah 19 Semaramg Melayani hajat Bapak dan Ibu Semua melaksanakan sunnah Aqiqah bagi anak-anak kita tercinta.
Terimakasih banyak kepada Saudaraku (Masyarakat Semarang) yang telah setia menggunakan Jasa Aqiqah kami.